Diterima pada tanggal: 2 April 2014
Saya punya teman dari China bernama Zijie, kami saling berbalas email gara-gara kartu pos saya untuknya yang tersesat di jalan. Zijie sangat suka segala sesuatu tentang Jerman, waktu kecil ia berpikir bahwa orang Jerman terkenal dengan ketampanannya. Obsesi Zijie ke Jerman sebentar lagi terwujud karena Oktober nanti ia akan meneruskan studinya di sana. Zijie banyak cerita tentang Jerman dan saya yang tidak begitu tahu Jerman hanya bisa menanggapi dengan membicarakan Hitler dan kesukaannya pada kartun Disney. Fakta yang saya baru tahu, ternyata orang Jerman kurang suka pada topik Perang Dunia II. Zijie bilang begitu ketika saya bercerita tentang film The Boy in Striped Pyjamas kesukaan saya. Kenapa ya? Apa mungkin karena kekalahan Jerman yang begitu terkenal itu?
Lucunya, di beberapa email terakhir dari Zijie, ia menanyakan perihal kerudung yang saya kenakan. Zijie menyebut kerudung adalah turban dan meminta saya menjelaskan kenapa perempuan Islam harus mengenakannya. Sesimpel dan sejelas yang saya bisa, saya meluruskan perihal 'turban berbeda dengan kerudung' dan bercerita apa itu muhrim. Pertanyaan Zijie berlanjut ke "Apakah tidak panas mengenakan baju seperti itu ke mana-mana? Lalu, setelah menikah apakah kerudung juga tetap harus dikenakan?". Pertanyaan kali ini cukup bikin saya berpikir bagaimana cara menjawabnya agar bisa ditangkap dengan jelas tanpa harus berbelit-belit. Akhirnya saya ibaratkan bahwa usaha kami di dunia, dengan panas matahari kami sepanjang tahun dan kerudung yang kami kenakan, hanyalah masalah kecil dibanding kado apa yang nanti bisa kami dapatkan di akhir. Hahaha semoga jawaban saya cukup membuat rasa penasaran Zijie lenyap, saya takut jawaban saya malah makin ngelantur :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar