Dikirim pada tanggal: 5 Februari 2014
Diterima pada tanggal: 20 Maret 2014
Kalau bicara China, saya langsung ingat Tibet. Di suatu siang yang selo waktu Trans TV masih punya siaran bermutu sekelas Jelajah, itu pertama kalinya saya liat Tibet. Saya terpesona melihat pakaian tradisional Tibet yang detail dengan ornamen khasnya dan warna-warna mencolok, dan dengan orang-orangnya yang bermata sipit dengan kulit kemerahan.
Saya ingat reporter Jelajah itu dilayani oleh warga setempat dengan ramah dan dibuatkan semacam teh atau minuman tradisional Tibet, orang Tibet itu memakai topi beludru berwarna hitam bercorak, dan berhias gantungan monte-monte berujung logam bulat. Lalu saya juga melihat upacara pemakaman di sana yang cukup aneh dan tergolong sadis. Jadi mayat si mati itu dibiarkan telanjang di sebuah padang rumput yang luas, tidak lama kemudian turunlah burung-burung pemakan daging yang saya tidak tahu namanya, memakan mayat si mati sampai tinggal sisa tulang-belulangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar