Diterima pada tanggal: 25 Maret 2014
Tentang ulang tahun-ulang tahun saya yang paling berkesan.
Ulang tahun saya ke-4 tahun. Saya memakai dress kerut-kerut warna broken white selutut, gambarnya saya lupa, dan ada pitanya warna putih di bagian dada. Sepatu kesayangan, yang saya sebut 'sepatu kantor' tidak lupa saya kenakan, juga bando bunga-bunga warna pink. Rambut saya waktu itu belum tumbuh banyak, mungkin sepanjang telinga.
Hari itu kue ulang tahunnya bukan sepenuhnya milik saya, karena di situ tertulis nama 'Tata&Oneng'. Ulang tahun saya dan kakak saya digabung. Seperti kebanyakan pesta ulang tahun, Mama saya mengundang anak-anak tetangga, menyanyikan lagu selamat ulang tahun, tiup lilin, baru kemudian di akhir acara kami buka kado. Kado favorit saya yang didapat hari itu, satu set panda beserta rumah-rumahannya. Saya ingat betul ada tiga panda masing-masing berwarna merah, tosca, dan putih. Mereka memiliki dua buah rumah, satu mobil, dan satu vespa. Di halaman rumah mereka ada pohon palm yang memayungi mereka saat bermain jungkat-jungkit.
Ulang tahun saya ke-8 tahun. Saya sakit demam kalau tidak salah, tapi undangan ulang tahun sudah disebar ke teman-teman. Akhirnya saya potong tumpeng dengan malas-malasan diatas sofa. Hadiah paling berkesan hari itu adalah kaos Primagama yang sudah bernoda dari sahabat saya. Hahaha, sebelumnya saya dan sahabat saya sudah janjian untuk kado itu dan entah, lucunya saya juga mengiyakan dan senang-senang saja ketika menerimanya.
Ulang tahun saya ke-17 tahun. Saya dikerjai habis-habisan tapi bahagia saya hari itu lengkap. Sepatu kanan saya disembunyikan oleh teman sekelas waktu pulang sekolah, saya tahu saya sedang dikerjai tapi lama-lama saya jengkel karena sepatunya tidak juga saya temukan. Ditambah lagi hari itu saya sudah harus ada di tempat les saat bel pulang sekolah berbunyi, tapi kunci motor saya malah hilang juga. Lagi-lagi saya yakin saya dikerjai. Setelah teman-teman sekelas menyerah karena kasian melihat saya menangis sendirian di depan kelas dan sepatunya dikembalikan, saya segera ke kelas sahabat saya untuk mencari perlindungan. Saya malah ditinggal sendirian lagi dan diberondong ucapan selamat ulang tahun waktu mata saya bengkak-bengkak. Malu sekali. Kemudian dari arah kanan saya, kumpulan cewek-cewek yang dipimpin Ghina membawakan saya kue beserta lilin kecil, tentu dengan diiringi lagu Selamat Ulang Tahun.
Saya pun pulang dengan baju putih saya yang sudah belepotan krim. Saya pulang sendirian karena pacar saya tiba-tiba menghilang. Sebelumnya di kelas dia salah kirim sms ke saya, intinya dia sedang ada 'urusan' dengan seseorang di masa lalunya. Ah saya yakin saya dikerjai. Tapi ternyata keyakinan saya tidak bertahan lama, setelah sampai rumah tidak ada satu sms pun yang mampir ke handphone. Saya mulai ketar-ketir.
Saya sedang mandi waktu mbak Tino bilang saya ada tamu, waktu itu sekitar pukul 8 malam. Katanya tamunya perempuan, saya heran ada teman perempuan saya yang main ke rumah malam-malam. Tiga puluh menit kemudian senyum saya mengembang begitu tahu siapa tamunya, ternyata pacar saya dengan empat buah cup cake yang lilinnya sudah setengah habis gara-gara terlalu lama menunggu saya selesai mandi. Saya dapat kado sebuah canvas yang dibungkus rapi kertas koran. Dia bilang itu alasannya sering terlambat akhir-akhir ini ke sekolah :)